Friday, September 03, 2010

Nelayan Malaysia di Peras Ugut di Indonesia

Mungkin berita ini tidak di pamerkan di dada akhbar Malaysia . Baca di sini;

Jakarta - 3 Petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan 7 nelayan Malaysia masing-masing telah dibebaskan. Namun ada sedikit data terungkap soal pembebasan ini. Berdasarkan laporan polisi Malaysia yang beredar, niat pertukaran datang dari KKP.

"Ketika dalam perjalanan pulang ke Tanjung Pengelih, ketua botronda PC 9 (kapal patroli Malaysia) memaklumkan kepada pegawai bertugas Marin Tampoi bahwa Ketua Botronda Perikanan Indonesia dikenali dengan nama Harmanto telah menalipon salah seorang anggotanya Erwan Masdar yang sedang ditahan oleh PC 9 supaya membuat pertukaran krew/taikong bot nelayan Malaysia dengan 3 anggotanya," tulis dokumen polisi Malaysia yang beredar di kalangan wartawan Sabtu (4/9/2010).

Dokumen 10 halaman itu berkop Markas Pasukan Gerakan Marin Polis Diraja Malaysia wilayah Johor. Tertanggal 15 Agustus 2010 dan ditandatangani Kalaichelvan Nadarajah Timbalan Komander Pasukan Gerakan Marin Wilayah 2 Polisi Diraja Malaysia 81200 Tampoi Johor.

Sebelumnya mengenai pertukaran ini ramai dibahas di Indonesia. Kritik mengalir bahwa Indonesia bersikap lemah sehingga mau melakukan pertukaran.

"Walau bagaimanapun pihak Pasukan Gerakan Marin tidak setuju. Pihak marin mengambil tindakan mengikut peraturan dan perundangan," tulis laporan itu menjawab permintaan pertukaran tawanan petugas KKP.

Dokumen ini sudah beredar sejak 2 pekan lalu. Dalam dokumen juga dituliskan kalau polisi Malaysia berhasil menyelamatkan 8 nelayan dan sejumlah kapal miliknya dari penangkapan petugas Indonesia. Mereka juga yakin penangkapan petugas Indonesia dilakukan di wilayah Malaysia.

Berita sebelumnya;


Jakarta - Beredar laporan mengejutkan milik Malaysia mengenai ulah oknum petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Dalam dokumen berkop Markas Pasukan Gerakan Marin Polis Diraja Malaysia wilayah Johor itu tertulis laporan bahwa oknum petugas Indonesia memeras nelayan Malaysia.

Dalam dokumen yang beredar di kalangan wartawan ini, Sabtu (4/9/2010) dituliskan oknum yang diduga petugas KKP yang menangkap nelayan Malaysia itu meminta uang 3.500 Ringgit Malaysia. Permintaan uang itu dikirimkan melalui SMS kepada salah seorang keluarga nelayan Malaysia yang ditangkap bernama En Booh AH Cio.

"Tolong kirim RM 1.000 untuk Taikong Melayu, untuk 3 orang Cina RM 2.500. Jadi semua RM 3.500. Kirim lewat Western UNion atas nama Harun no KTP 217107170865xxxx alamat Tanjung Playu Sel Beduk, Batam, Ok?" demikian isi SMS itu.

Nah, dalam laporan setebal 10 halaman itu, dengan dasar isi SMS tersebut polisi Malaysia mengklaim warganya diculik dan diperas. Laporan ditandatangani Kalaichelvan Nadarajah, timbalan komander Pasukan Gerakan Marin Wilayah 2 Polisi Diraja Malaysia.

"En Booh mengesyaki (menduga) SMS tersebut telah dihantar oleh seorang pegawai pemguatkuasa perikanan Indonesia yang telah menahan abangnya bernama Boh Kee Soo," tulis laporan polisi Malaysia.

Laporan pihak Malaysia itu dibuat pada 15 Agustus 2010 dan ditujukan kepada Eldiran Husawny di Wisma Putra Kuala Lumpur, yang menangani desk Indonesia.

Sebelumnya Menteri KKP Fadel Muhammad pernah ditanyakan mengenai dugaan pemerasan oleh naka buahnya. Saat itu, tegas-tegas Fadel membantahnya, namun dia mengaku akan melakukan penyelidikan.

"Tidak ada, tidak ada. Kecurigannya besar seperti itu. Kita telusuri," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad usai diskusi di Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakpus, pada Sabtu (21/8/2010).

Rupa nya polis di Indon sesukaan mengambil uang dari Malaysia. Bapak bapak di sana ngak cukup uang ya, mari lah bekerja sebagai TKI di Malaysia. 
Para demostrans juga di upah Rp 100,000, nah kalo gitu kita ayuh kita ke Malaysia cari makan.Sebulan gajinya Rp 3 Juta.  

No comments: